Comment

Breaking News
recent

Etika Berbicara


Pentingnya Keterampilan Berbicara Dalam Kehidupan Sehari-hari

A.    Berbicara
        Dalam komunikasi lisan, informasi disampaikan secara lisan, melalui apa yang diucapkan atau yang dikatakan dan bagaimana cara mengatakannya. Arti kata-kata yang diucapkan akan lebih jelas apabila ucapan itu akan diikuti dengan tekanan suara melalui tinggi rendahnya suara, lemah lembutnya suara dan perubahan nada suara. Penyampaian informasi yang dilakukan secara lisan melalui ucapan kata-kata atau kalimat itulah yang dinamakan berbicara (Ig. Wursanto, 1992:102). Dapat pula dikatakan bahwa berbicara adalah suatu usaha untuk mengungkapkan suatu perasaan, gagasan, ide dengan ucapan, kata atau kalimat. Dalam kehidupan manusia, berbicara mempunyai dua fungsi utama yaitu :
1.      Sebagai alat untuk melahirkan perasaan.
Dengan berbicara manusia bisa mengungkapkan segala perasaan yang dialaminya, seperti kemarahan, kesedihan, kegembiraan, dan lain sebagainya.
2.      Sebagai alat komunikasi
Dengan berbicara manusia dapat mengutarakan  isi hatinya, menyampaikan pesan kepada orang lain, dengan kata lain berbicara adalah alat komunikasi manusia dalam pergaulan masyarakat. Sebagai alat komunikasi , berbicara dapat :
a.       Memperlancar pergaulan atau hubungan
b.      Melahirkan gagasan, ide, isi hati, perasaan, inisiatif dan kreativitas
c.       Menambah pengetahuan
d.      Menyampaikan informasi
Kelancaran atau kemampuan seseorang dalam bicara berbeda-beda dan ini dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu :
1.      Pengetahuan, semakin luas pengetahuan maka akan semakin banyak perbendaharaan bahasanya
2.      Pengalaman, pengalaman yang banyak dialami oleh seseorang, maka akan menyebabkan orang itu terbiasa menghadapi segala sesuatu, orang yang sering menghadapi massa maka dia akan lancer berbicara kapanpun, dimanapun dan dengan siapapun.
3.      Inteligensi, orang yang inteligensinya rendah biasanya kurang lancer dalam berbicara dan perbendaharaan bahasa yang kurang baik
4.      Kepribadian, sifat dan karakteristik seseorang dapat membedakan dalam berbicara.
5.      Biologis, keadaan fisik dari seseorang dapat memengaruhi berbicaranya. Seperti orang yang tuna wicara.
Berbicara dapat digolongkan menjadi beberapa macam, yaitu ;
1.      Dari segi jarak :
a.       Berbicara langsung
b.      Berbicara secara tidak langsung
2.      Dari segi sarana yang digunakan :
a.       Berbicara melalui telepon
b.      Berbicara melalui radio
c.       Berbicara melalui televise
3.      Dari segi tujuannya
a.       Pemberian informasi
b.      Pengumpulan informasi
c.       Pengambilan keputusan
d.      Persuasi
e.       Pemecahan masalah
4.      Dari segi lawan bicara
a.       Berbicara satu lawan satu
b.      Berbicara satu lawan banyak
c.       Berbicara kelompok melawan kelompok
5.      Dari segi hierarki
a.       Berbicara dengan orang yang lebih tinggi jabatannya dan orang yang lebih tua
b.      Berbicara dengan bawahannya atau orang yang lebih muda
c.       Berbicara dengan rekan sejawat atau seusia.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berbicara, antara lain :
1.      Berbicara dengan duara yang dapat didengar, tidak terlalu keras dan tidak terlalu pelan
2.      Menggunakan bahasa dan ungkapan yang jelas, yang mudah dimengerti oleh lawan bicara dan tidak dibuat-buat
3.      Bahasa lisan dan bahasa tubuh diselaraskan.
4.      Tenang dalam berbicara, tidak tergesa-gesa dan perhatikan lawan bicara dengan baik
5.      Menghindari perdebatan dan saling membantah
6.      Menghindari perkataan kasar
7.      Tidak memotong pembicaraan orang lain
8.      Jangan memonopoli dalam pembicaraan
9.      Menghindari pembicaraan tentang diri sendiri dan keluarga secara berlebihan
10.  Berbicara selalu dalam kebaikan dan hindari menggunjing atau membicarakan kejelekan orang lain
B.     Keterampilan Berbicara dalam Kehidupan Sehari-hari
 Terkadang kita sering tidak sadar seberapa pentingkah berbicara dalam kehidupan kita. Banyak orang berbicara semaunya, seenaknya tanpa memikirkan apa isi dari pembicaraan mereka tersebut. Sebenarnya berbicara mempunyai artian mengucapkan kata atau kalimat kepada seseorang atau sekelompok orang, untuk mencapai tujuan tertentu (misalnya memberikan informasi atau memberi motivasi). Tapi sering kali kita mengalami kesulitan dalam mengungkapakan maksud dan isi pikiran kita kepada orang lain. Bahkan sering pula maksud yang kita sampaikan berbeda dengan yang ditangkap oleh pendengar.
            Oleh karena itu berbicara sangatlah penting karena yang membedakan manusia dari hewan maupun makhluk lainnya adalah kesanggupan berbicara. Manusia adalah makhluk yang sanggup berkomunikasi lewat bahasa dan berbicara. Tetapi yang lebih mencirikan hakikat manusia sebagai manusia penuh adalah kepandaian dan keterampilan dalam berbicara. Pengetahuan bahasa saja belum cukup! Kebesaran dan kehebatan seseorang sebagai manusia juga ditentukan oleh kepandaiannya dalam berbahasa, oleh keterampilannya dalam mengungkapkan pikiran secara tepat dan meyakinkan. Seni keterampilan berbicara sering disebut dengan Retorika.
          Quintilianus, seorang bapak ilmu retorika berkebangsaan Romawi mengatakan, “Hanya orang yang pandai bicara adalah sungguh-sungguh manusia.” Di dalam dunia musik ada lelucon yang berbunyi, “Bermain piano itu tidak sulit! Orang hanya menempatkan jari yang tepat, pada saat yang tepat, di atas tangga nada yang tepat.”
Lelucon dari dunia musik diatas juga dapat dikenakan ke dalam ilmu retorika : ”Berbicara itu sama sekali tidak sulit! Orang hanya harus mengucapkan kata-kata yang tepat, pada saat yang tepat, kepada pendengar yang tepat.”
           Memang untuk terampil dalam berbicara tidaklah semudah itu.Untuk menjadi seorang yang pandai bicara, dibutuhkan latihan yang sistematis dan tekun. Sejarah sudah membuktikannya! Orang-orang kenamaan seperti : Demosthenes, Cicero, Napoleon Bonaparte, winston Churchill, Adolf Hitler, J.F Kennedy, Marthin Luther King adalah orang-orang yang menjadi retor terkenal lewat latihan tang teratur, sistematis dan tekun.
Lalu mengapa kita perlu mempelajari retorika ?
            Sering orang mengatakan, ”Dia tahu banyak, hanya tidak dapat mengungkapkan dengan baik. Dia tidak dapat mengungkapkan pikirannya secara meyakinkan.” Sangatlah menyedihkan, apabila orang memiliki pengetahuan yang berguna, tetapi tidak dapat mengkomunikasikannya secara mengesankan dan meyakinkan kepada orang lain. Hal tersebut merupakan salah satu contoh mengapa retorika itu perlu.
Jadi apakah sebenarnya retorika itu ??
Retorika berarti kesenian untuk berbicara baik (Kunst, gut zu redden atau Ars bene dicendi), yang dicapai berdasarkan bakat alam (talenta) dan keterampilan teknis (ars, techne). Sekarang ini retorika diartikan sebagai kesenian untuk berbicara baik , yang dipergunakan dalam proses komunikasi antarmanusia.
Kesenian berbicara ini bukan hanya berarti berbicara lancar tanpa jalan pikiran yang jelas dan tanpa isi, melainkan suatu kemapuan untuk berbicara dan berpidato secara singkat, jelas, padat dan mengesankan.
Retorika modern mencakup ingatan yang kuat, daya kreasi dan fantasi yang tinggi, teknik pengungkapan yang tepat dan daya pembuktian serta penilaian yang tepat. Retorika modern adalah gabungan yang serasi antara pengetahuan, pikiran, kesenian, dan kesanggupan berbicara.
Dalam bahasa percakapan atau bahasa populer, retorika berarti pada tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, atas cara yang lebih efektif, mengucapkan kata-kata yang tepat, benar dan mengesankan. Itu berarti kita harus dapat berbicara jelas, singkat dan efektif. Jelas  supaya mudah dimengerti; singkat untuk menghemat waktu dan sebagai tanda kepintaran; dan efektif karena apa gunanya kalau berbicara tidak membawa efek?
Dalam konteks ini sebuah pepatah Cina mengatakan, ”Orang yang menembak banyak belum tentu seorang penembak yang baik, dan Orang yang berbicara banyak tidak selalu berarti seorang yang pandai bicara.”
Alasan untuk mempelajari retorika:
Quintilianus mengatakan : ”Tidak ada anugrah yang lebih indah, yang diberikan oleh para dewa, daripada keluhuran berbicara.”
St. Agustinus, yang juga seorang retor, mengatakan : ”Kepandaian berbicara adalah seni yang mencakup segala-galanya.”
Sebuah pepatah tua mengatakan, ”Berbicaralah, supaya saya dapat melihat dan mengenal anda.”
Martin Luther berpendapat, ”Siapa yang pandai berbicara adalah seorang manusia; sebab berbicara adalah kebijaksanaan; dan kebijaksanaan adalah berbicara.”
Di atas selembar Papirus yang ditemukan di dalam sebuah makam tua di Mesir tertulis, ”Binalah dirimu menjadi seorang ahli pidato, sebab dengan tiu engkau akan menang.”
Lalu mengapa kita perlu belajar retorika? Mengapa kita mau menguasai ilmu pandai bicara?
Di dalam masyarakat umumnya dicari para pemimpin atau orang-orang berpengaruh, yang memiliki kepandaian di dalam hal berbicara. Juga di bidang-bidang lain seperti perindustrian, perekonomian dan bidang sosial, kepandaian berbicara atau keterampilan mempergunakan bahasa secara efektif sangat diandalkan.
Menguasai kesanggupan berbahasa dan keterampilan berbicara menjadi alasan utama keberhasilan orang-orang terkenal di dalam Sejarah Dunia seperti : Demosthenes, Socrates, J. Caesar, St. Agustinus, St. Ambrosius, Martin Luther, Martin Luther King, J.F Kennedy, Soekarno dan lain-lain.
Dalam Sejarah Dunia justru kepandaian berbicara atau berpidato merupakan instrumen utama untuk mempengaruhi massa. Bahasa dipergunakan untuk meyakinkan orang lain. Ketidakmampuan dalam mempergunakan bahasa,membuat ketidakjelasan dalam mengungkapkan masalah atau pikiran dapat membawa dampak negatif dalam hidup dan karya seorang pemimpin. Oleh karena itu, pengetahuan tentang retorika dan ilmu komunikasi yang memadai akan membawa keuntungan bagi pribadi bersangkuatan dalam beberapa bidang tertentu.
Banyak pria dan wanita dalam Sejarah memperoleh suskes besar dalam hidup dan kariernya sebagai pemimpin, berkat penguasaan ilmu retorika. Sebab penguasaan teknik berbicara akan mempertinggi kepercayaan terhadap diri dan memberi rasa  pasti kepada orang yang bersangkutan. Bagi para pemimpin, retorika adalah alat penting untuk mempengaruhi dan menguasai manusia. Bagi para penjual, kepandaian berbicara merupakan sarana penting untuk menjual-belikan barang dagangannya.

Unknown

Unknown

No comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.